Jargas di Dusun Luwung


Foto: Giat Pemasangan Jaringan Gas Bumi atau JARGAS di Dusun Luwung

Pemerintah berencana membangun jaringan gas bumi untuk rumah tangga (jargas) pada tahun 2021 sebanyak 120.776 sambungan rumah (SR) yang tersebar di 21 kabupaten/kota.

"Jargas yang akan dibangun ini seharusnya dibangun pada 2020, namun anggarannya direalokasi untuk penanganan Covid-19 sehingga ditunda menjadi tahun 2021," jelas Wahyudi Akbari, Kepala Sub Direktorat Perencanaan dan Pengadaan Pembangunan Infrastruktur Migas dalam FGD Rencana Pembangunan Jargas di Jawa Timur dan Jawa Barat di Harris Hotel, Surabaya, Kamis (3/12).

Sebagian besar jargas yang akan dibangun ini berlokasi di Jawa Timur dan Jawa Barat. Lokasi pembangunan jargas di Jawa Timur adalah Kabupaten Bojonegoro (10.000 SR), Kabupaten Lamongan (5.935 SR), Kota Surabaya (6.088 SR), Kabupaten Sidoarjo (11.418 SR), Kota Mojokerto (5.699 SR), Kabupaten Mojokerto (5.935 SR), Kabupaten Jombang (6.137 SR), Kabupaten Pasuruan (5.750 SR), Kota Pasuruan (7.003 SR), Kabupaten Probolinggo (5.737 SR) dan Kota Probolinggo (5.080 SR).

Untuk Jawa Barat, lokasi pembangunan jargas adalah Kabupaten Karawang (3.053 SR), Kabupaten Subang (5.488 SR), Kota Cirebon (4.515 SR) dan Kabupaten Cirebon (3.758 SR).

Sementara daerah lain yang dibangun jargas adalah Kabupaten Aceh Utara (3.510 SR), Kota Lhokseumawe (3.000 SR), Kabupaten Aceh Timur (5.016 SR), Kabupaten Banyuasin (6.889 SR), Kabupaten Banggai (5.005 SR) dan Kabupaten Wajo (5.750 SR).

Menurut Wahyudi, besaran SR didasarkan pada hasil survei "Tahun 2019 sudah disusun FEED dan DEDC. Kita juga telah meminta dukungan daerah terhadap FEED dan DEDC ini melalui penandatanganan berita acara dengan pemerintah daerah," jelasnya.

Agar pembangunan jargas berjalan lancar, Pemerintah mengharapkan kontraktor pemenang lelang dapat langsung mengurus perizinan setelah kontrak kerja ditandatangani. Diharapkan pada bulan April atau Mei, semua perizinan telah rampung sehingga proses pembangunan dapat segera dilakukan.

"Harapan Pak Menteri ESDM, apa yang dibangun Pemerintah dapat langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat pada tahun yang sama. Pembangunan maksimum rampung di triwulan ketiga sehingga triwulan keempat sudah dapat dinikmati masyarakat," tambahnya.

Sementara untuk tahun 2020, dari target awal 127.864 SR, realisasinya mencapai 135.286 SR di 23 kabupaten/kota. Penambahan sebanyak hampir 6% ini karena adanya permintaan dari Pemda. "Peningkatan jumlah SR di beberapa daerah karena permintaan penambahan output oleh Pemda dan tersedianya anggaran, sehingga realisasinya naik hampir 6%," papar Wahyudi.

Dalam kesempatan tersebut, Wahyudi juga menjelaskan target pembangunan jargas dalam RPJMN sebesar 4 juta SR pada tahun 2024. Di sisi lain, hingga 2019 baru terbangun 400.269 sambungan rumah (SR) di 17 provinsi yang tersebar di 49 kabupaten/kota. Agar target 4 juta SR dapat tercapai, Pemerintah menyiapkan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Pemerintah mengharapkan adanya dukungan stakeholder agar pembangunan dapat berjalan sesuai rencana. Tantangan yang dihadapi dalam pembangunan jargas, antara lain pipa jargas melewati atau crossing dengan jalan, pipa melewati dan crossing dengan rel kereta api, sungai dan jembatan. Selain itu, pipa jargas berdampingan dengan utilitas lain seperti pipa PDAM, jaringan listrik dan telekomunikasi. "Tantangan lainnya, fasilitas jargas membutuhkan lahan untuk penempatan regulator sector (RS) dan Metering Regulator System (MRS)," tambah Wahyudi.

Jargas merupakan salah satu proyek strategis nasional yang bertujuan untuk peningkatan pertumbuhan dan pemerataan kesejahteraan pembangunan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan daerah.

Keuntungan menggunakan jargas adalah harganya lebih murah dibanding LPG, emisi yang dihasilkan lebih ramah lingkungan dan tersedia setiap saat, sehingga tidak perlu keluar rumah mencari LPG dan kayu bakar. 

Sumber: Migas.esdm.go.id

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Valuable Experience

Gambar
By: Dina Aurellia Hello, my name is Dina, I want to tell you about my experience while participating in the CSS or COMMUNITY SERVICE SKILL program which was held in Ganggang Panjang village in January 2024. The CSS program is a new program that all female students of SMK ten November Sidoarjo must take part in. Last year there was also this program but it only involved students majoring in nursing, but this year children majoring in FKK and others are also taking part in this program.  The experience I want to convey is a very pleasant experience, namely that I got to know friends from different departments, I got to know the village midwife who was very friendly and kind. At the first meeting at the village hall I didn't know anyone but after that meeting I got to know my friends. cool friends, good accompanying teachers, and the officers there are very friendly. The first day of posyandu I felt scared because it was my first experience, the next day I didn't feel scared, but
Baca selengkapnya

My Experience of KKN in Ganggangpanjang Village

Gambar
By : Devi Pratiwi My story during KKN in Ganggangpanjang Tanggulangin Village, Sidoarjo. Hello, I'm Devi Pratiwi, who is no longer a layman, usually called Depi. Narotama University Surabaya student. Since I was given the task of telling about my experience during KKN here, here are some of my best experiences while carrying out KKN in Ganggangpanjang Village. Before that, I would like to first thank Mr. Pandu who has been dedicated to guiding us throughout our KKN journey and providing very valuable facilities while we were in the village. The friendliness of the village residents also made our KKN experience even more valuable. No need to beat around the bush anymore. Straight to the point, what was my experience during KKN, the interesting thing or my best experience was when holding a competition or competition for the 79th Indonesian Independence Day in Ganggangpanjang Village, precisely at RT 06, because in my opinion it was something new and the most valuable experience beca
Baca selengkapnya

Enjoyable Experience Of KKN Activities In The Village Of Ganggangpanjang

Gambar
By : Julia Choirunnisa Kinanti Putri This is my story during my Community Service Program (KKN), before that let me introduce myself first, my name is Julia Choirunnisa Kinanti Putri, usually called Julia or Lia. I come from Narotama University Surabaya and I am class of 2020. A little story about me, and back to when I was carrying out KKN, I carried out KKN in the village of Ganggangpanjang, Tanggulangin Sidoarjo. Before the opening of the KKN I was very enthusiastic in preparing for the KKN, I also arranged what I would bring during the KKN there, clothes, pants, shoes, food etc. Everything is ready, just waiting for the day of departure and the inauguration of the KKN activities to be carried out. The first time I got to know Ganggangpanjang village was when I was doing KKN, the place was cold and there were lots of rice fields, the people were very kind and friendly. The first activity I did there when I was doing KKN was meeting with residents and opening the KKN activity which w
Baca selengkapnya